Sebuah Ulasan ‘Like Water’ karya Wendy : Fluiditas Nyanyian yang Menciptakan Pasang-Surut Emosi

Salah satu anggota Red Velvet yang selalu beraliran balad, tapi melonjak keluar dari zona nyamannya.

Had Unji
4 min readApr 11, 2021

Penulis Ruby C |9th April 2021

Alih Bahasa Had Unji

Wendy Red Velvet. Credit: SM Entertainment

“Jadilah tak berbentuk, seperti air,” itulah yang dulu dikatakan Bruce Lee pada sebuah wawancara tahun 1971. Kutipan yang abadi ini mungkin bukan dasar atau inspirasi dari mini-album debut milik Wendy, salah satu anggota girlband Red Velvet, yang berjudul ‘Like Water’, tapi kedua hal tersebut memiliki satu persamaan yaitu penyesuaian. Seperti air yang dapat mengikuti bentuk wadahnya, si vokalis utama Red Velvet ini menggunakan karakter suaranya yang mengalir seperti air sebagai konsep solo pertama miliknya.

Hal ini dapat langsung dilihat dari dua judul lagu dalam album ini. Pertama, ‘When This Rain Stop’ adalah lagu power ballad yang hanya diiringi oleh alunan piano dimana Wendy menunjukkan pesona vokal miliknya, hal ini dikatakan sendiri oleh Wendy pada konferensi pers mini-albumnya. “Lagu ini memiliki tempat yang spesial di hati saya karena di lagu ini ada cerita saya” kata Wendy. Wendy juga menambahkan bahwa dia ingin membagikan penghiburan yang diterimanya, serta berterima kasih pada para penggemarnya yang telah menunggu kembali setelah absen setahun karena kecelakaan panggung yang serius pada tahun 2019.

Lagu pembuka yang penuh makna bagi Wendy dan pendengarnya ini menunjukkan betapa berbakatnya Wendy dalam segi kekuatan dan kontrol vokal Lagu ini dimulai dengan sebuah pengakuan yang terkesan lemah( “Ada banyak hari / dimana aku merasa sendiri ), dengan keyakinan dalam suara Wendy, kesan kuat semakin ditonjolkan seiring berjalannya lagu ( “Aku ingin berkata pada diriku sendiri / Dan pada semua yang aku punya / Bahwa tidak masalah untuk berhenti sebentar / dan beristirahat”).

Lalu, ada sebuah lagu yang memiliki nuansa folk ‘Like Water’. Lagu ini mewakili bagaimana manusia membutuhkan dan saling mengisi satu sama lain.. sama seperti manusia yang tidak bisa hidup tanpa air. Lagu ini dimulai seperti aliran hilir lembut yang mendapatkan momentum saat mencapai jeram — dalam hal ini, bagian chorus. Dari lagu-lagu lainya dalam album ini, Performa vokal Wendy dalam lagu ‘Like Water’ terkesan tidak asing, beberapa orang berpikir bahwa lagu ini juga dapat dinyanyikan oleh rekan satu label rekamannya, yaitu Taeyeon dari Girls Generation. Di samping kualitas suara yang sama, lagu ini juga terasa mengikuti formula penulisan lagu yang sudah ada, terlebih saat dibandingkan dengan ‘When This Rain Stops’.

Salah satu lagu yang tidak mengikuti formula tersebut adalah ‘Why Can’t You Love Me?’ yang memiliki nuansa ceria. Anehnya, nuansa aliran soul tahun 80-an lagu ini mirip dengan ‘A Whiter Shade Of Pale’ karya seorang penyanyi dan penulis lagu asal Skotlandia yang bernama Annie Lennox, meski dalam versi tempo yang lebih cepat. Disini, melalui nyanyian, Wendy bercerita tentang perasaan malu ketika cinta bersemi (“Pipiku diwarnai dengan senyuman / aku memalingkan muka ku pura-pura tidak melihat”), dibumbui dengan pengucapan kata-kata yang unik dan riff yang merdu, bahkan dibalut dengan vokal yang hampir menyerupai lagu hit terakhir milik Whitney Houston, ‘I Will Always Love You’. Lagu ini adalah hal yang berada di luar ekspektasi terhadap Wendy, tetapi kesempatan untuk bereksperimen dengan suara dan pengaruh yang berbeda ini pasti menguntungkannya.

Wendy menutup mini-album dengan lagu lain yang diiringi hanya oleh piano, kali ini duet yang manis dan menyentuh hati berjudul ‘Best Friend’, menampilkan sesama anggota Red Velvet, Seulgi. “Kamu adalah teman terbaikku / Selamanya, takkan pernah berhenti,” Itu yang ditegaskan oleh kedua wanita ini dalam alunan balad yang menyentuh dalam ‘Best Friend’. Pilihan kolaborator Wendy sangat ideal karena Wendy menghormati Seulgi sebagai salah satu orang yang telah benar-benar membantunya selama menjadi trainee di SM Entertainment. Mereka tetap dekat, bahkan ketika bepergian bersama ke Austria untuk syuting acara perjalanan di tahun 2019. Meski keduanya adalah vokalis terkenal di bidang mereka, dan vokal mereka tidak diragukan lagi untuk saling melengkapi, bakat Wendy-lah yang lebih terlihat di sini.

Secara keseluruhan, Wendy membawakan pasang surut emosi dalam album pertamanya dengan cukup mengagumkan. Wendy memancarkan kehangatan yang tulus dari perilisan ke lima lagunya yang dia harapkan dapat menghibur penggemarnya. Meski sebagian besar lagu Wendy berada di ranah balad emosional yang sudah tidak asing baginya, album ini memiliki keunikan yang lebih dimana memungkinkan Wendy dalam menunjukkan multi talentanya. Mungkin butuh beberapa waktu bagi Wendy untuk benar-benar menyesuaikan diri dengan gayanya sendiri sebagai artis solo, tetapi dia pasti bisa mengalir dengan mudah ke aliran musik apa pun yang dia pilih, terutama dengan suara serba bisa dan mudah beradaptasi seperti miliknya — seperti air .

Dokumen asli :

https://www.nme.com/en_asia/reviews/album/red-velvet-wendy-like-water-review-2917267

--

--

Had Unji
Had Unji

No responses yet