Memaknai cowok Ghibli sebagai sosok idaman yang nyata

Istilah cowok Ghibli yang menjamur di media sosial menjadi fenomena yang cukup menarik. Apakah nyata?

Had Unji
3 min readDec 28, 2022

Istilah cowok Ghibli akhir akhir ini marak terdengar di media sosial kesayangan kita di kala pandemi, TikTok. Cowok Ghibli menjadi istilah baru untuk menyebut mas-mas yang well-dressed serta memiliki jiwa gentleman — layaknya karakter dari animasi karya Hayao Miyazaki.

Dari yang saya telusuri, istilah ini bermula dari salah satu konten seorang pemuda yang, secara penampilan, mirip atau (mungkin) terinspirasi dari Jiro Hikoshi, tokoh pria dalam film animasi The Wind Rises.

Rambut berantakan belah dua, kacamata dengan frame hitam, baju putih lengan panjang yang disisingkan sampai lengan serta tampang yang rupawan membuat pemirsa TikTok mengamini bahwa dia mirip dengan Jiro.

Setelah itu, istilah ini disebutkan terus menerus untuk menggambarkan sosok pria yang well-mannered dan well-dressed sehingga membuat Ghibli menjadi sebuah kata adjektiva baru di dunia maya (bahkan dunia nyata).

Kek gini maksud saya.

“Ghibli banget kamu“

"Ghibli banget" adalah suatu frasa baru yang digunakan untuk menggambarkan suasana kampung halaman yang rindang nan asri lengkap dengan pepohonan dan hawa yang sejuk.

Daripada mengatakan "Wah, tempat ini sungguh rindang dan asri," beberapa orang memilih untuk mengatakan "Ghibli banget vibenya." Mungkin jika ada Totoro dan kalian semua diculik, vibe Ghibli-nya akan jauh lebih terasa.

Tenang, sarungkan celurit dan garpu rumput kalian. Saya tidak akan menjadi sosok abang-abangan Ghibli elitist yang gatekeeping Ghibli dan ngatain kalian telat.

Saya sendiri senang banyak yang sudah aware atau mungkin udah nonton satu-dua film dari Studio Ghibli karena memang film-filmnya sebagus itu. Saya malahan mendukung jika karya-karya Ghibli dapat dikenang banyak orang.

Ghibli vibe di bilangan Kaliurang, Yogyakarta

Angin baru dunia animasi

Hayao Miyazaki sendiri memilih nama Ghibli yang berasal dari bahasa Italia yang berarti angin gurun yang panas. Nama ini menjadi harapan supaya Studio Ghibli dapat menghembuskan angin baru dalam industri anime Jepang kala itu. Secara tidak langsung, nama ini juga menghembuskan angin baru dalam skena sub-culture dewasa ini.

Film-filmnya yang mengkombinasikan unsur fantasi dan down-to-the-earth scene membuat Ghibli memiliki kesan tersendiri bagi penontonnya.

Studio Ghibli juga memasukan scene di mana setiap karakternya (baik figuran atau utama) menjadi layaknya manusia yang berkegiatan sehari-hari. Kalian dapat menyaksikan karakter yang tiba-tiba terguling ketika ada dialog antar karakter utama. Bahkan, kalian dapat selalu menemukan scene makan atau memasak dalam filmnya.

Meskipun ada sosok bocah bondol yang bisa menjadi naga atau mas-mas rambut pirang yang bisa jadi burung — yang jelas sangat fantasi — Ghibli tetap dapat berhasil penontonnya merasa nyaman dan emosional. Jika dapat dikatakan, Studio Ghibli memberi kehidupan dalam karya mereka seakan karya tersebut adalah salah satu bentuk kehidupan manusia.

Hayao Miyazaki iri dengan kucing

Cowok Ghibli bukan hanya isapan jempol

Sosok seperti Jiro, Haku, Ashitaka dan Howl Pendragon mungkin terlihat too good to be true. Bahkan, beberapa orang berpikiran bahwa sosok ini adalah bentuk fiksi yang hanya ada dalam cerita fantasi.

Perlu kita ingat, mereka ada di sekitar kita, Art imitates life. Secara garis besar, bentuk karakter yang tercipta dalam Ghibli bukan khayalan atau hoax belaka.

Mereka adalah sosok dalam diri kita masing masing dan dapat kalian temukan dalam kemasan yang down-to-the-earth. Memperlakukan sesama, baik pasangan maupun rekan, dengan baik memang pada dasarnya bagaimana cara kita hidup.

Jadi, menurut kalian apakah cowok Ghibli dapat disebut sebagai idaman?

--

--

Had Unji
Had Unji

Written by Had Unji

Portraying everything that comes in my mind in a form of words. Follow me on Instagram: @jjjjjjhndjj

No responses yet